Kota Magelang – Dalam upaya menjaga ketertiban dan mendukung ketahanan pangan di wilayah pedesaan, Bhabinkamtibmas Desa Sukodadi, Aipda Andy Bachtiar, melaksanakan kegiatan patroli sambang ke wilayah binaannya, Senin (9/6/2025).
Kegiatan ini menyasar area persawahan dan masyarakat petani yang tengah beraktivitas, guna memberikan pembinaan sekaligus himbauan kamtibmas.
Saat patroli berlangsung, Aipda Andy Bachtiar menyempatkan berdialog dengan beberapa petani yang sedang melakukan pengecekan aliran air di lahan sawah mereka. Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan pentingnya menaati jadwal pembagian air irigasi sesuai kesepakatan bersama agar tidak terjadi kesalahpahaman atau perselisihan antar petani.
“Air adalah sumber utama dalam pertanian, terutama saat musim tanam. Kami menghimbau agar pembagian air dilakukan secara tertib sesuai jadwal, supaya tidak ada pihak yang dirugikan dan semuanya bisa mendapatkan hak yang adil,” ujar Aipda Andy kepada para petani.
Selain menyampaikan pesan kamtibmas, Aipda Andy juga mengecek secara langsung kondisi areal pertanian sebagai bagian dari monitoring ketahanan pangan di wilayah binaannya. Menurutnya, peran kepolisian tidak hanya sebatas penegakan hukum, tetapi juga hadir memberikan dukungan terhadap sektor strategis seperti pertanian.
“Kami ingin memastikan bahwa para petani dapat bekerja dengan aman dan nyaman. Pertanian merupakan tulang punggung ekonomi desa, jadi penting untuk dijaga bersama, baik dari sisi keamanan maupun keberlangsungan produksinya,” imbuhnya.
Kegiatan sambang ini mendapat respons positif dari para petani. Mereka merasa diperhatikan dan mendapatkan pendampingan dari aparat kepolisian yang turut mendukung aktivitas mereka di lapangan.
Dengan pendekatan humanis seperti ini, Bhabinkamtibmas berupaya membangun komunikasi yang baik dengan warga, khususnya kelompok tani. Hal ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dalam menciptakan lingkungan yang aman, produktif, dan harmonis.
Polres Magelang Kota melalui para Bhabinkamtibmas terus mendorong kegiatan sambang sebagai sarana deteksi dini terhadap potensi konflik sosial maupun hambatan yang dapat mengganggu stabilitas kamtibmas dan ketahanan pangan di tingkat desa.